Lari merupakan olah raga yaang menjadi gaya hidup bagi sebagian orang |
Pada era virtual seperti saat ini, berbagai kemudahan dirasakan setiap orang. Mulai dari berbelanja, mencari informasi hingga bertemu dengan klien. Semua bisa diselesaikan cukup dengan duduk di depan layar monitor atau dari smartphone di genggaman tangan. Berbagai kemudahan ini justru menyadarkan banyak orang tentang pentingnya olah raga untuk menjaga kesehatan. Bahkan beragam olah raga sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban.
Di perkotaan berbagai fasilitas pun dibangun sebagai area publik - agar masyarakat bisa menikmati waktu santai, sembari berolah raga. Ada jogging track di taman, jalur sepeda, tempat latihan skateboard, gedung indoor untuk olah raga permainan, sasana bela diri dan beragam fasilitas lainnya.
Bahkan di area kantor yang menerapkan jam kerja cukup padat ada yang mulai merintis - atau setidaknya menyarankan karyawannya untuk melakukan olahraga peregangan secara sederhana. Tentu kebijakan ini untuk para karyawan yang kerjanya mayoritas duduk di belakang meja kantor - Menghadapi beragam berkas maupun file di komputer. Olahraga peregangan tubuh secara sederhana ini dilakukan untuk mengurangi kejenuhan karyawan kala sedang bekerja. Sekaligus agar karyawan ada aktivitas sejenak agar tubuh bergerak, supaya tidak kaku dan tentunya biar kesehatan tetap terjaga. Bila kamu sebagai bos, tentu tidak ingin kan bila karyawannya gampang sakit.
Kali ini sportia mencoba mengulas beberapa olah raga yang sudah menjadi gaya hidup masyarakat urban;
1. Lari
Kodrat manusia bisa berlari. Maka olah raga lari merupakan olah raga tertua, sama seperti jalan kaki. Di cabang olah raga perlombaan pun, lari merupakan salah satu olah raga tertua. Sudah dilombakan sejak zaman Yunani kuno.
Lari juga merupakan olah raga paling sederhana. Bisa dilakukan setiap orang. Oleh karena itu penggemar olah raga ini juga banyak dan sudah menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan.
Lihat saja saat akhir pekan, pagi atau sore hari. Di ruang publik yang cukup luas, seperti di taman kota, area jogging track, alun-alun, banyak orang yang berolah raga lari. Seiring waktu, muncul pula komunitas pecinta olah raga lari. Komunitas ini kian menyuburkan olah raga lari sebagai bagian dari gaya hidup.
Sebagian penghobi olah raga lari ini tidak lagi dibatasi berlari di taman maupun jogging track semata. Banyak yang melakukan aktivitas lari sambil menjelajah. Menjajal rute-rute pinggiran kota yang masih asri, maupun menjajal track di alam.
Di era digital seperti saat ini para pecinta olah raga lari pun didukung dengan beragam aplikasi health yang bisa diunduh melalui Smart Phone maupun Android. Seperti aplikasi Runtastic, Nike+run club dan masih banyak ragamnya. Melalui aplikasi ini pelari bisa mengukur jarak berlari, waktu olahraga, kalori aktif, dan sebagainya. Tidak hanya itu, melalui aplikasi tersebut para pelari bisa membandingkan skor dengan pelari lain. Semisal skor jarak, waktu tempuh ataupun kombinasi jarak dan waktu tempuh. Larinya beneran, lombanya melalui aplikasi. Asyik bukan?
Olah raga ini boleh dibilang murah namun juga belum tentu murah. Bila hanya sekadar lari tentu biayanya murah. Namun bila sudah menjadi gaya hidup olah raga lari belum tentu murah. Lihat saja, di toko-toko online harga sepatu lari tentu tidak murah.
Sepatu lari (trail running shoes) didesain memang untuk pelari. Sehingga mereka menawarkan kenyamanan - tidak hanya nyaman saat dipakai namun juga nyaman saat diajak berlari.
Selain sepatu, peralatan lainnya tentu kaus dan celana khusus untuk lari. Celana untuk olah raga lari didesain ringan dan mudah menyerap keringat. Semua jenis olahraga aerobik dan kardiovaskular biasanya membutuhkan kaus yang ringan dan mudah menyerap keringat.
2. Jalan Kaki
Jalan kaki cepat juga merupakan olah raga yang sederhana, namun bagus bagi kesehatan jantung. Olah raga ini cocok bagi mereka yang sudah berusia di atas 40 tahun. Tidak terlalu berat namun bisa menyehatkan jantung dan membakar kalori. Hanya butuh sabar dan jarak tempuh yang cepat. Modalnya cukup sepatu yang nyaman, kokoh dan tekad yang untuk kontinyu. Olah raga ini banyak penggmarnya dan menjadi bagian gaya hidup masyarakat kota.
3. Bersepeda
Di Indonesia olah raga bersepeda tiga tahun belakangan kian ngetrend. Banyak komunitas sepeda bermunculan. Olah raga bersepeda dinilai lebih ramah beban fisiknya olah raga lari namun manfaat yang didapat tidak kalah. Apalagi dengan bersepeda bisa menempuh jarak yang lebih jauh.
Mampu menempuh jarak puluhan kilometer, cara menikmati olah raga bersepeda pun banyak ragamnya. Seperti menjelajah tempat wisata, trabas atau melakukan touring antar kota.
Sebagai gaya hidup olah raga ini juga terbilang tidak murah. Lihat saja harga sepeda di toko online maupun toko sepeda. Dari berharga jutaan hingga puluhan juta rupiah. Namun penggemarnya tetap tumbuh.
Bahkan suku cadang (Sparepart) nya pun banyak yang dijual terpisah. Mulai dari frame, gear maupun aksesoris lainnya. Harganya mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta.
Meski olah raga sebagai gaya hidup tidak bilang dibilang murah, namun bagi para pecinta atau penghobi olah raga tidak ada harga perlengkapan yang disebut mahal. Yang ada hanya kebutuhan, banyak ragam pilihan barang dan harganya. (sportia)
Komentar
Posting Komentar